Sebelum baca, ayo like halaman facebook dan subscribe youtube kami agar tidak ketinggalan info update!!
Apa yang dikatakan oleh Marco memang ada benarnya juga. Di saat-saat seperti ini, Kelly memang tidak boleh sendirian.
Tak terasa bagi banyak orang, namun bagai satu abad bagi Kelly. Kelly berhasil melewati satu minggu pertamanya, tanpa adanya Rey di hidupnya. Hal yang membuat Kelly sangat sedih adalah, Rey sama sekali tidak menghubunginya selama seminggu ini. Mungkin, ini juga yang orang-orang sebut sebagai “Perempuan itu memang sulit dimengerti”. Terkadang, Kelly merasa bahagia, akhirnya bisa terlepas dari Rey, namun tak jarang juga, Kelly merasa sangat sedih, kenapa Rey tidak memiliki rasa penyesalan terhadap dirinya, sedikit pun tak ada usaha untuk meminta maaf atau menjelaskan segalanya.
Akhir pekan pun tiba kembali. Kelly bertekad, tidak ingin menghabiskan waktu senggangnya untuk melamun saja di apartemennya. Hari ini hari Sabtu, Kelly bangun pagi-pagi sekali untuk pergi berolahraga.
Sekitar jam 9 pagi, sepupu Kelly, Lisa, menelepon Kelly.
“Kak …” ucap Lisa dengan suara yang agak serak.
“Iya, Lis? Kok suaramu serak sekali?” tanya Kelly.
“Ajak aku kemana kek, sumpah sedih banget aku, lagi sedih banget sumpah deh.” lalu terdengar suara isak tangis Lisa dari ujung telepon sana.
Kelly heran, entah apa yang terjadi dengan sepupunya yang baru saja lulus kuliah itu.
Kelly pun bertanya lagi, “Ada masalah di kerjaan kamu? Sini cerita.”
“Roni, dia selingkuh sama sahabat aku Kak, aku liat foto mereka lagi di hotel ….” Lisa tak bisa lagi meneruskan kata-katanya.
“Aduh, kok bisa sih, aku ke apartemenmu sekarang ya. Yaudah, udah du ….”
Belum sempat menyelesaikan ucapanya, Lisa memotongnya, “Bawa bekel sama baju ganti ya. Kita stay cation di Bali. Please!”
“Hah? Dadakan banget sih Lis.” tolak Kelly.
“Aku gak mau larut dalam kesedihan. Pokoknya, sore ini juga udah harus happy lagi! Ngapain sedihin laki gak guna kayak dia!” Lisa terdengar diam sejenak, lalu melanjutkan, “serius Kak, bawa baju ganti ya. Hotel dan pesawat aku yang pesen! Udah dulu ya, aku tunggu~”
Kelly terdiam. Sepupunya selalu seperti ini. Namun, perkataan sepupunya itu seolah menyinggung hatinya juga. Menyinggung lubuk hati Kelly yang selalu merindukan Rey.
Tanpa banyak berpikir, Kelly pun segera mengemas pakaiannya, lalu pergi ke apartemen Lisa.
Setelah menjemput Lisa, mereka berdua segera bergegas ke bandara. Lisa memilih penerbangan pada pukul 11, jadi mereka bisa sampai di Bali, berbarengan dengan jam check in hotel.
***
Liburan yang sangat mendadak biasanya akan berlangsung dengan menyenangkan. Kelly sangat berharap, dengan liburan singkatnya ini, ia bisa sedikit mengobati luka hatinya.
Pulau Bali, pulau dengan keindahan alam yang dipercaya bisa menyembuhkan kegalauan dan kecemasan bagi orang yang singgah di sana. Lisa memilih sebuah hotel yang tepat berada di sebelah pantai. Setelah sampai di hotel, setelah mereka check in, Lisa segera membawa Kelly ke kamar mereka.
Dan begitu membuka pintu, terdengar suara teriakan, “Surprise!”
Di dalam kamar hotel itu sudah ada Marco dan Agnes. Mereka meniup terompet sambil memberikan kue ulang tahun yang sudah dihiasi lilin.
Kelly hanya bisa terdiam. Lantas, apa karena kesedihannya selama beberapa hari ini, sampai lupa akan ulang tahunnya sendiri?
“Katanya lagi patah hati makanya ngajak ke Bali, ish bohong ya kamu.” ucap Kelly pada Lisa.
“Gak ada yang bohong kok, emang lagi patah hati, toh buktinya itu orang gak ikut huh. Refreshing sekalian rayain ulang tahun kamu lah Kak.” jawab Lisa.
Sebenarnya, mereka bertiga sudah tahu perihal kandasnya hubungan Kelly dan Rey. Dan penyebab putusnya pun bisa dibilang sangat fatal. Oleh karena itu, mereka memutuskan untuk memberikan kejutan ulang tahun untuk Kelly di pulau Bali. Marco adalah orang yang mencetuskan ide ini, Marco pula yang menanggung semua biaya liburan ini. Marco ingin sekali membuat Kelly merasa, dirinya tak pernah sendiri, selalu ada orang lain yang memedulikannya.
Kelly sangat terharu dengan apa yang sudah dipersiapkan oleh sahabat-sahabatnya ini. Rasanya, sebagian besar luka di hatinya, langsung pulih dalam seketika.
***
Waktu berlalu dengan cepat, hari Minggu sore pun tiba, dan mereka berempat sudah harus bergegas kembali ke kota Jakarta.
Minggu malam, setelah Kelly selesai membereskan barang bawaannya, dan selesai mandi juga, tiba-tiba terdengar suara teriakan dari ruang tamu di apartemennya.
“Kelly! Sini kamu!”
suara ini sangat familier di telinga Kelly. Suara Rey! Kelly segera keluar dari kamarnya, lalu langsung melihat Rey dengan mata yang agak merah.
“Ada apa lagi sih Rey?” tanya Kelly pelan.
“Bagus ya, baru putus dari gua, langsung jalan sama si Marco! Cewe macam apaan lu hah?” bentak Rey.
Seperti kesetanan, Rey segera menarik Kelly ke kamarnya.
“Rey, mau ngapain sih! Lepasin akkh ….”
Bibir Rey segera mengunci bibir Kelly.
Kelly mencoba mendorong tubuh Rey dengan sekuat tenaga.
“Rey stop! Jangan kasar kayak gini! Sakit Rey!” teriak Kelly.
****
Bersambung….
Terima kasih sudah membaca novel kami. Untuk menyemangati author agar terus update, jangan lupa share, komen dan klik salah satu iklan di web kami(Hehehe lumayan bisa beli cemilan untuk menemani author nulis XD)