Konon katanya, tangisan seorang laki-laki adalah tangisan yang paling jujur. Banyak sekali orang yang berpikir, dalam suatu hubungan, biasanya pihak laki-laki yang sering menyakiti perempuan. Padahal… Hal ini tak selalu benar. Terkadang, bahkan sering, pihak perempuanlah yang mengisi peran antagonis terjahat dalam kehidupan yang fana ini.

https://pixabay.com/id/photos/portrait-model-man-boy-asian-3932153/
Siapapun tak akan pernah menyangka, seorang Kenzo, laki-laki tampan, bertubuh kokoh dan tinggi, segala sesuatunya sudah ia miliki, bisa menangis hanya karena seorang perempuan yang baru saja ia temui satu kali. Pagi ini, Kenzo hanya duduk sambil menatap kosong ke arah pintu kamar hotel yang baru saja ditutup oleh Dilla. Kenzo sangat percaya akan hadirnya cinta pada pandangan pertama.
Entah kenapa. Pemandangan pagi ini, sangat mirip dengan kejadian enam tahun yang lalu.
“Kenzo, maaf kita sudah sampai di sini saja. Aku udah nemu cowok lain yang lebih perhatian sama aku, mau luangin waktunya buat aku, dan tentunya serius mau nikah sama aku. Selamat tinggal Ken.”
“Oh silakan, aku gak keberatan Ver, pergi aja. Aku juga perlu pendamping yang selalu mendukung aku, gak nuntut banyak hal, aku sibuk juga buat kamu, buat masa depan kita.” Ucap Kenzo pada Vera, mantan pacarnya 6 tahun yang lalu.
Saat itu, Vera pun pergi setelah menemani Kenzo selama 3 tahun lamanya. Kenzo berpikir, seorang laki-laki akan kuat, tidak akan sampai jatuh karena sudah ditinggalkan oleh seorang perempuan. Ternyata, kenyataan tak sesuai ekspektasinya. Hidup Kenzo terasa sangat hancur, selama 6 tahun ini, Kenzo hidup dalam penyesalan. Ia tahu, dirinya begitu bodoh karena terlalu sering menyepelekan hal-hal kecil seperti masalah perhatian.
Pagi ini, Kenzo pun menangis. Menangisi kepergian seorang perempuan yang baru saja ia temui sekali. Rasanya, kenapa hal ini harus terjadi lagi. Kenzo menangis sesegukkan sampai ia tertidur kembali.
Ayah Kenzo yang sudah meninggal sejak Kenzo berusia 10 tahun, tiba-tiba datang ke dalam mimpi Kenzo.
“Laki-laki tidak boleh cengeng, kejar dia, buktikan kalau kamu sangat berharga, sangat pantas untuk wanita itu miliki. Ayah yakin kamu bisa, kamu kuat, semangat!”
Kenzo ingin memeluk ayahnya, namun hasilnya ia malah terbangun. Begitu terbangun, Kenzo langsung menghapus air mata yang masih tersisa di pipinya. Dalam hatinya, ia bertekad, kali ini tidak boleh melewatkan kesempatan ini, ia harus bersungguh-sungguh mendapatkan Dilla.
Kenzo bergegas bersiap-siap untuk pergi ke kantor. Setelah selesai mandi, ia menelepon Ardi, asisten pribadinya.
“Hallo, Ardi.” Sapa Kenzo.
“Hallo, iya Pak. Ada apa ya?” Tanya Ardi.
“Saya mau minta tolong, tolong selidiki identitas Dilla. Salah satu anggota team data analyst di PT. Awnov. Tolong cari tahu ya. Saya tunggu hasilnya jam 2 siang ini, bisa?”
“Siap Pak, saya usahakan selesai jam 2 siang ini. Bapak datang ke kantor jam berapa hari ini?” Tanya Ardi.
“Sebentar lagi, nanti langsung ke kantor saya jam 2 ini ya.”
*****
Gedung PT. Mercy
Pagi ini, Kenzo tak cepat-cepat menyelesaikan pekerjaannya sebagai seorang Presiden Direktur. Walaupun perusahaannya belum lama berdiri, namun perusahaan rintisannya ini sudah termasuk 10 startup paling populer tingkat nasional.
Alih-alih mengerjakan pekerjaannya, Kenzo malah merenungkan beberapa tahun ke belakang ini. Kenzo semakin tersadar akan betapa sibuk dirinya, wajar saja Vera sampai meninggalkan dirinya.
Toktoktok
Toktoktok
“Oh, iya, silakan masuk.” Ucap Kenzo yang baru saja terbangunkan dari lamunannya.
“Pak, kita ada rapat dewan direksi 5 menit lagi. Ditunggu ya Pak.” Ucap Elisa, sekretaris Kenzo.
“Ya, baik, terima kasih sudah mengingatkan. Saya ke sana sebentar lagi.” Jawab Kenzo.
Hari ini, hampir seluruh karyawan bisa melihat bos mereka tak begitu segar, tak begitu bersemangat. Meeting pun berlalu begitu saja, rencana pembahasan pun tak dibahas semuanya. Hari ini, Kenzo ingin fokus memperbaiki suasana hatinya.
Istirahat makan siang sudah berlalu, Kenzo tetap tak beranjak dari kursi kantornya. Tepat jam 2 siang, Ardi datang menemui Kenzo.
Toktoktok
“Ya, silakan masuk.”
“Selamat siang Pak, saya sudah mengantongi hasil penyelidikannya.” Ucap Ardi.
“Silakan duduk, ceritakan segalanya.” Jawab Kenzo.
Kenzo yang sedari tadi sangat lesu, dalam seketika langsung bersemangat begitu Ardi datang menghampirinya.
“Pak, ini hasil dari penyelidikan tentang Dilla. Kalau boleh tahu, Dilla itu siapa ya Pak? Oh iya Pak, hasil penyelidikannya ada di map ini, silakan dilihat.” Ucap Ardi sambil menyerahkan map berwarna hitam kepada Kenzo.
“Teman saya. Saya baca dulu ya.”
Kenzo terkejut saat melihat catatan tentang Dilla. Ternyata, kehidupan Dilla cukup menyedihkan juga seperti dirinya. Ibunya meninggal sejak ia berumur 9 tahun, dan ayahnya memutuskan untuk menikah lagi dan menetap di Singapura. Dan masalah percintaan, Dilla sudah melajang cukup lama juga. Dilla putus dengan mantan pacarnya, karena mantan pacarnya harus menikahi orang lain karena sudah menghamili orang lain. Sekarang, Dilla sangat disibukkan oleh pekerjaannya sebagai seorang data analyst di PT. Awnov. Tentu saja, saat ini Dilla masih melajang juga.
Kenzo langsung tersenyum begitu melihat hasil penyelidikan Ardi. Dari dulu, Ardi memang selalu bisa ia andalkan.
*************
Bersambung…
Terima kasih sudah membaca novel kami. Untuk menyemangati author agar terus update, jangan lupa share, komen dan klik salah satu iklan di web kami(Hehehe lumayan bisa beli cemilan untuk menemani author nulis XD)