Bagi sebagian banyak orang di kota besar, pasangan bukanlah sesuatu hal yang penting lagi. Kesibukan yang terus mengikat membuat orang-orang lupa akan kenikmatan bagaimana rasanya memiliki seorang pasangan. Pasangan yang bisa saling berbagi keluh kesah. Kesepian yang melintas hanya sekadar berlalu saja, tak pernah benar-benar mengganggu.
Hari itu, tanggal 5 malam di bulan Januari. Hujan baru saja reda, udara di ibukota terasa agak dingin. Dilla baru saja turun dari kantornya yang terletak di salah satu gedung tinggi di kawasan Sudirman, lantai 20. Waktu masih menunjukkan pukul 5 sore. Dilla tidak ingin buru-buru kembali ke apartemennya. Entah kenapa, hari ini rasanya sangat menjemukan, ia merasa sangat kesepian.
Awal tahun, banyak rekan kerja Dilla yang masih mengambil cuti. Termasuk sahabat Dilla, Karin dan Lastri. Dilla tak tahu harus mengajak siapa. Jangan bahas pacar. Sudah 5 tahun lamanya Dilla melajang, tepatnya putus dengan mantan pacar terakhirnya saat ia lulus kuliah.
Dilla memutuskan untuk pergi ke salah satu coffee shop dekat kantornya. Sembari menunggu kopi pesanannya datang, entah kenapa, tanpa sadar Dilla menginstal salah satu aplikasi dating app. Aplikasi itu sebut saja Binder. Ini adalah pertama kalinya Dilla menginstal aplikasi ini. Biasanya, ia hanya melihat kedua sahabatnya, Karin dan Lastri yang memainkan aplikasi ini. Bukan untuk mencari pasangan, terkadang hanya untuk mencari teman pergi dugem saja.
Swipe kanan swipe kiri, berbagai foto muncul di layar ponselnya. Dari yang tampan dengan profil yang bagus sampai yang biasa saja. Tak butuh waktu lama untuk mendapatkan match bagi Dilla yang berparas cantik. Kenzo, nama laki-laki yang pertama match dengannya. Mereka berdua hanya berjarak 1 km saja.
“Hi, I’m Kenzo~”
Tak lama kemudian, satu chat pun muncul di layar ponsel Dilla.
Dilla segera membalasnya, “Hi, Dilla here.”
“Dilla, cantik sekali seperti orangnya.”
“Ah enggak, aslinya ga secantik foto profil kok haha.”
“Lagi di mana? Lokasi kita deket kayaknya. Aku baru balik banget kerja.”
“Di coffee shop deket kantor. Iya haha.”
“Wanna grab some coffee together? Hehehe.”
“Sinilah, kalo deket daerah sini, coba tebak aku ada di mana. Daerah sini cuma ada 2 coffee shop haha.”
“Malvin Coffee? Otw, kita ngobrol di sana.”
“Haha, betul. Gue di sini sampe jam 7 an doang. Lewat dari itu, byee~”
“Bawel, otw nih.”
“Lha serius? Kita belum kenal masa ketemu?”
…
Dilla tak mendapatkan balasan lagi dari Kenzo. Dalam hatinya, Dilla merasa aduk campur. Kenapa baru kenal, lalu mau saja langsung bertemu. Bagaimana kalau orang yang ia temui ini orang jahat, bagaimana kalau….
Berbagai pikiran buruk mulai bermunculan di benak Dilla. Namun, pada akhirnya Dilla menenangkan dirinya. Tempat ini sangat aman. Ada di pusat kota. Apapun tidak akan terjadi. Okay Dilla, tenang saja.
15 menit berlalu. Sosok pria tampan, berpakaian rapi dengan setelan jas datang menghampiri Dilla.
“Dilla ya, aku Kenzo.”
“Oh Hai, beneran ke sini ternyata hahaha kirain boong.”
Dilla salah tingkah. Sudah lama sekali ia bisa mengobrol berdua dengan lawan jenis seperti ini.
“Aku boleh duduk di sini?”
“Tentu saja boleh, mau pesan apa?”
Nama Dilla dipanggil oleh barista di coffee shop itu. Lalu, Kenzo pun berkata, “Aku aja yang ambil, sekalian pesan juga.”
*****
“Kamu, kenapa main Binder? Cari pacar? Hahaha.” Tanya Kenzo.
“Iseng aja. Kamu?”
“Sama.”
Mereka berdua terus berbincang. Membicarakan latar belakang mereka masing-masing. Sampai akhirnya waktu menunjukkan pukul 10 malam.
“Eh, udah malem nih.” Kata Dilla.
“Kamu pulang naik apa? Sekalian aku antar pulang ya?”
“Gak usah Ken, makasih. Arah apartemen kita kan lawan arah. Gue naik taksi aja.”
Kenzo tertawa, “Kalau berlawanan arah, gimana kalau kita cari yang searah hahaha.”
Dilla terkejut, “Hah maksudnya?”
Kenzo terkekeh, “Becanda.”
Kenzo pun terkejut begitu mendengar jawaban Dilla berikutnya, “Check in juga ayok haha. Kebetulan besok libur, sekalian staycation.”
“Yakin?” Tanya Kenzo.
“Yakin. Gue gak akan ngapa-ngapain elo kok hahaha.” Ucap Dilla.
“Yang harusnya ngomgong gitu kan aku hahaha. Yaudah ayo, aku tahu salah satu hotel bagus di sini.”
Hotel Ark, bintang 5. Lantai 19.
Pemandangan dari kamar hotel yang mereka booking langsung menghadap ke gedung-gedung tinggi di pusat kota. Terlihat sangat indah dan mewah.
Dilla merebahkan tubuhnya. Rasanya, lelah juga setelah seharian bekerja.
“Dilla, apa kamu punya pacar?” Tanya Kenzo.
“Enggak, kamu?” Ucap Dilla.
“Enggak juga. Btw, aku tidur di sofa aja ya. Gak kuat aku seranjang sama kamu.” Ucap Kenzo.
Keduanya tak saling mencurigai adanya niat buruk. Mereka berdua sama-sama cukup terkenal di circle startup company.
“Tidur di sini aja sih if you dont mind.” Ucap Dilla.
*****
Setelah Kenzo selesai mandi, ia melihat Dilla yang sudah lebih dulu mandi sedang tiduran sambil berselancar di sosial medianya.
Dilla terkejut, Kenzo tiba-tiba menciumnya. Dilla terkejut tapi tak memberontak.
Semalam penuh, mereka berdua menghabiskan waktu bersama…
Hubungan yang tak seharusnya terjadi….
Keesokan paginya, Dilla dan Kenzo bangun pagi. Dilla bergegas mandi, ia punya janji untuk bertemu dengan ayahnya di Singapore sore nanti. Jadi, ia harus bergegas mengejar penerbangan pagi.
“Mau pergi ke mana? Gak mau cuddle dulu?” Tanya Kenzo.
“Gue harus ngejar pesawat. Mau ke Singapur ketemu bokap.” Ucap Dilla.
Dilla sedang memakai sepatunya, Kenzo yang sedang duduk di atas ranjang, berkata, “Apa kita bisa ketemu lagi? Lucu gak kalau aku baper sama kamu?”
“Maybe yes maybe no, let’s see. Aku berangkat dulu.”
Pintu hotel pun tertutup. Dilla pergi..
“Okay…” Ucap Kenzo.
*****
Terima kasih sudah membaca novel kami. Untuk menyemangati author agar terus update, jangan lupa share, komen dan klik salah satu iklan di web kami(Hehehe lumayan bisa beli cemilan untuk menemani author nulis XD)
Saya suka ceritanya…next ditunggu
Terima kasih banyak sudah berkunjung <3
Gmn caranya next?kk
Kalau rame yang request next, nanti mimin bikinin lagi kelanjutannya 😀
Hai saya jazz,salam kenal.
Saya sudah baca ceritanya dan menurut saya sngt bagus,alangkah bagusnya lagi kalau ada lanjutannya.
Dan saya dengan senang hati nungguin☺️.
Semangat buat penulisnya.?
Such a moodbooster, terima kasih banyak yaa <3
Besok semuanya up di jam 3 sore 😀