Sebelum baca, ayo like halaman facebook dan subscribe youtube kami agar tidak ketinggalan info update!!
Dan di rumah Arlina malam ini, Arlina menangis tersedu-sedu. Sebenarnya masih ada waktu 2 hari untuk pergi berangkat ke Inggris. Namun, ia memberi tahu Bella kalau dirinya akan pergi malam ini, karena ia ingin melihat reaksinya. Naas sekali, reaksi Bella sangat biasa saja terhadap dirinya.
Sedangkan di rumah Bella, Bella tertidur karena sudah terlalu lelah menangis. Untuk ujian terakhirnya pun, Bella tak begitu banyak belajar lagi. Keesokan paginya, Bella berangkat sekolah. Sama seperti biasanya, ia berangkat ke sekolah bersama Reza.
Sesampainya di sekolah, sebelum masuk ke kelas masing-masing, Reza berkata pada Bella, “Aku tau, aku tau kamu masih sedih. Sekarang hari terakhir ujian kan, Senin depan kita liburan yah, sekalian refreshing otak.”
Bella tersenyum, lalu berkata, “Sok tau ih, aku dah biasa aja. Btw, kenapa gak besok aja?”
Reza mengelus kepala Bella, “Besok aku diajak mama aku ke rumah nenek, mau nginep di sana semingguan. Nggak apa-apa kan?”
“Gak apa-apa lah. Masuk yuk. Bel udah bunyi tuh.”
***
Akhirnya, ujian nasional yang menjadi momok yang menyeramkan bagi para siswa ini berakhir. Termasuk Bella dan Reza. Akhirnya, masa putih abu-abu mereka usai sudah.
Sepulang sekolah, seluruh teman angkatan mereka memutuskan untuk merayakan hari terakhir sekolahnya dengan makan bersama. Mereka menikmati masa-masa terakhir di sekolah, sambil melihat foto-foto dan video-video yang digabungkan semasa mereka sekolah. Salah satu foto dalam video itu adalah foto saat Bella dan Reza sedang ospek bersama. Saat itu, mereka berdua datang terlambat, sudah terlambat, Reza bandel masih membawa kendaraan ke sekolah, padahal sudah dilarang. Rekaman video itu dijeda, lalu, ketua angkatan mereka menggunakan mik berkata, “Hot couple kita udah putus belum sekarang? hahahah becanda ya gais.”
Semua tatapan mata teman-temannya mengarah ke arah Bella dan Reza. Reza pun berteriak, “Segera putus, karena mau dihalalin ciaaaa.”
Wajah Bella memerah. Karena, setelah Reza berteriak seperti itu, semua siswa yang hadir di aula sekolah terus menggoda Bella.
“Cie cie, otw jadi Ibu Reza nih.”
“Aduh ngiri, kapan aku gitu.”
“Cie cie cie.”
Tanpa Bella sadari, sudah terlalu banyak kenangan yang terjadi antara dirinya dan Reza.
***
Acara kumpul bersama pun sudah selesai. Reza mengantarkan Bella pulang ke rumahnya.
Reza tak mampir ke rumah Bella karena sudah ditunggu oleh ibunya.
“Hei, jangan sering ngelamun ya. Aku pergi bentar kok, jaga diri baik-baik! Jangan nakal ya.”
“Ish, gak suka ngelamun aku tuh. Hati-hati ya kamu, jangan lupa kabarin aku.”
Reza pun pulang ke rumahnya, meninggalkan Bella sendirian di rumahnya.
Baru saja istirahat di kamarnya, Bella mendapat telepon dari ibunya.
“Bell, ibu sama ayah harus ke kota B buat jenguk om kamu. Kamu sendirian berani kan di rumah? Atau mau ikut?”
Bella berpikir sejenak, “Enggak deh Bu, aku gak ikut ya. Ibu sama ayah mau langsung berangkat?”
“Iya, mau berangkat sekarang.”
“Ya sudah, hati-hati di jalan ya.”
“Iya, kamu juga ya.”
Telepon dimatikan. Bella termenung sendirian di kamarnya. Rasanya sedih sekali, tapi entah rasa sedih apa yang sedang bersarang di hati Bella.
Entah reflek atau memang rindu, Bella mencoba mengirim chat kepada Arlina, namun tak terkirim. Lalu, Bella mencoba untuk meneleponnya. Hasilnya, Bella mendapati nomornya sudah diblokir oleh Arlina.
Bella mencari informasi kontak Arlina di internet. Lalu, akhirnya menemukan profilnya di salah satu sosial medianya. Bella melihat salah satu teman Arlina yang cukup dekat dengan Arlina. Namanya, Dira. Dilihat dari profil dan foto-fotonya, sepertinya dia adalah teman kuliah Arlina.
Bella segera mengirim pesan kepada Dira, “Hallo Kak, perkenalkan nama saya Bella. Kak Dira ini temannya Kak Arlina ya?”
“Hai Bella, iya nih. Ada apa ya?”
Pesannya segera dibalas.
“Aku yang ikut kompetisi model kemarin. Ada kostum kak Arlina yang ketinggalan masih di aku. Aku mau nganterin ke kak Arlina, tapi gak ada kontaknya.”
“Oh, begitu ya.”
Arlina segera berterus terang, “Boleh aku minta alamatnya? Mau antar barangnya, harus hari ini karena aku mau pergi besok.”
Sudah setengah jam berlalu, tapi Bella masih belum mendapatkan balasan dari Dira. Bella sudah mulai kecewa. Usahanya tak membuahkan hasil.
Tak lama kemudian, Bella mendapatkan balasan dari Dira, “Perumahan Anggur, Jl. Brazil No.3.”
“Terima kasih banyak.”
Setelah membalas pesannya, Bella segera mengeluarkan mobilnya dan pergi menuju alamat yang disebutkan. Walaupun Bella tahu, kemarin malam Arlina memberi tahunya kalau dirinya akan pergi, namun Bella yakin, Arlina masih ada di sini.
Malam ini, ia harus meyakinkan hatinya.
Bersambung…
Terima kasih sudah membaca novel kami. Untuk menyemangati author agar terus update, jangan lupa share, komen dan klik salah satu iklan di web kami(Hehehe lumayan bisa beli cemilan untuk menemani author nulis XD)