99 Days With You

0
(0)
Cerpen by Fatma Nur Fatimah

        Disebuah kantin sekolah terdapat lima siswa yang sedang memakan makanan mereka yang memang sudah menjadi kebiasaan mereka untuk sarapan di sekolah setiap hari.

       “Guys, denger-denger nanti ada anak baru loh di kelas kita” ucap John si raja gosip.

       “Terus, emangnya kenapa??” tanya Mark dengan malas.

       “Kita kerjain yuk nanti, itung-itung salam perkenalan dari kita-kita” jawab John dengan senyum jailnya.

      “Setuju gue” kata Max dengan semangatnya.

       Mark, Raka dan Vito pun hanya diam melihat mereka berdua yang mulai merencanakan apa yang harus nanti mereka lakukan untuk mengerjai murid baru itu.

       Mereka berlima pun akhirnya pergi kekelas setelah bel masuk berbunyi, saat diperjalanan Raka tak sengaja menabrak seorang cewek.

       “Aduh!!! Woy kalo jalan liat-liat dong punya mata gak sih!? dasar!” omel cewek yang ditabraknya yang dibantu oleh empat cewek lainnya.

     “Udah ngomelnya?” tanya Raka datar.

     “Loe ya udah salah gak minta maaf lagi!!!” marah salah satu teman cewek itu.

     Tanpa menanggapi ucapan cewek itu Raka cs berlalu begitu saja membuat cewek yang ditabraknya marah dan berteriak.

     “Aaaa omg hello!!!, emang ya tuh cowok nyebelin. Gue sumpahin gak dapet jodoh deh. Siapa coba yang mau sama cowok belagu kayak dia,” omel cewek itu.

     “Ya udah sih Rel gak usah diperpanjang lagi,” ucap salah satu teman cewek yang dipanggil Rel alias Aurel. Sedangkan keempat temannya yang mendengarkan itu melotot karena seakan dia membela Raka.

     “Kok lo bela dia sih Ngel. Kan dia yang salah,” ucap Sisi membela Aurel dan diangguki oleh ketiga temannya.

       “Kan niat gue cuma nenangin Aurel biar nggak marah-marah terus bukan untuk bela tuh cowok” ucap angel mengutarakan maksudnya.

“Oh gitu bilang dong daritadi, kan kita nggak jadi salah paham,”ucap Zefana, salah satu cewek yang tadi melotot sama Sisi, Rindu, dan Aurel.

“Udah ah lebih baik kita ke kelas!” ajak Rindu diangguki semua teman temannya.

Mereka berlima pun segera ke kelas yang telah diberitahukan oleh kepala sekolah sebelum insiden itu terjadi.

Sesampainya mereka di kelas, mereka segera mengetuk pintu membuat aktivitas belajar terhenti.

“Assalamu’alaikum,” ucap mereka bersamaan.

“Waalaikumsalam,” jawab guru yang sedang mengajar dikelas itu. “Oh kalian murid baru itu ya??” tanya guru itu yang bernama bu Sari saat sudah membukakan pintu kelas.

“Iya bu,” jawab Aurel mewakili teman-temannya.

“Ya sudah silahkan masuk!!” ucap bu Sari dan berjalan memasuki kelas diikuti Aurel cs.

“Anak-anak kita akan kedatangan lima siswi baru, silahkan perkenalkan diri kalian!” ucap bu Sari.

Saat kelima cewek itu masuk semua cowok yang ada dikelas itu terpesona akan kecantikan mereka kecuali untuk Raka cs mereka sedang sibuk sendiri dengan hp mereka.

“Hai, perkenalkan namaku Aurel Anastasya, saya pindahan dari Bandung,” ucap Aurel ramah.

“Hai perkenalkan namaku Sisi Maharani, saya pindahan dari Bandung” ucap Sisi dan dilanjutkan yang lain.

“Baiklah, Aurel kamu duduk disamping Raka, Sisi kamu disamping Max, Rindu disamping John, Angel disamping Mark, dan Zefana disamping Vito,” ucap bu Sari sambil menunjuk bangku yang kosong disamping cowok-cowok yang tadi ditemuinya.

Mereka pun duduk dibangku yang sudah diberitahu bu sari.

Waktu istirahat pun tiba semua murid segera keluar dari kelas untuk pergi ke kantin ataupun ke perpustakaan. Dan di kelas tinggallah sepuluh murid yang masih berdiam diri yaitu Aurel cs dan Raka cs.

“Guys, ke kantin yuk!” ajak sisi.

“Yuk,” ucap aurel cs minus sisi.

“Guys, ngantin yuk!” ajak John yang tak ditanggapi oleh keempat temannya  yang malahan berlalu meninggalkannya sendiri. 

“Woy!!! yang ngajak gue kenapa malah gue yang ditinggal, dasar!!!” teriak John yang kesal karena telah ditinggal.

“Berisik lo kayak cewek,” ucap Raka yang mulai kesal karna sedari tadi John tak henti-hentinya menggerutu.

“Iye-iye ini gue diem. Dasar muka tembok” gumam John.

“Gue denger ya,” ucap Raka yang membuat vino gelagapan karna mendengar apa yang tadi diucapkannya.

Sesampainya di kantin ternyata Aurel cs sudah berada disana dan sedang duduk ditempat yang biasa ditempati oleh Raka cs. Kedatangan mereka membuat suasana kantin histeris karna bisa melihat idola mereka dari dekat.

“Hei lo berlima, pindah gih!!!” usir Max yang melihat tempat mereka diduduki oleh Aurel cs.

        “Dih siapa lo berani ngusir kita???” ucap Rindu yang merasa tak terima.

“Lo emangnya nggak tau kita ini siapa??” tanya Vito angkuh.

“Emang kalian siapa??” ucap sisi dengan nada menantang.

“Kita ini most wanted di sekolah ini, dan siapapun harus takluk sama kita termasuk kalian berlima!!!” ucap John dengan sombongnya.

“Cih kita takluk sama lo?! Mimpi loe!! Kalo mimpi jangan ketinggian ntar jatuh gak ada yang bantuin,” ucap Aurel yang sudah muak dengan ocehan mereka.

“Heh lo itu murid baru udah songong ya” ucap Raka.

“Kenapa kalo kita murid baru? walaupun kita murid baru tapi kita nggak sudi buat takluk sama lo semua!!!” sentak Aurel.

“Ok, gue bakal buat lo semua yang ada disini takluk sama kita dan ngemis cinta dari kita. Inget itu!!” ucap Raka.

“Gak bakal itu terjadi,” ucap Aurel.

“Kita liat aja nanti! ayo guys kita pergi gak nafsu gue makan disini!!” ucap Raka sambil berlalu diikuti teman-temannya yang lain.

“Dasar ya tuh orang nyebelin banget sumpah,” omel Aurel.

“Udah, lebih baik kita ke kelas jam istirahat mau habis nih!” ajak Angel yang diangguki oleh keempat temannya dan pergi ke kelas.

        Sejak saat itu pertengkaran selalu menghiasi hari mereka bersepuluh tanpa ada yang mau mengalah. Dan ini sudah hari ke-99 mereka lalui bersama walau hanya diisi dengan pertengkaran disetiap detiknya. Dikarenakan kepintaran dan kecerdasannya Aurel cs diikutsertakan menjadi murid pertukaran pelajar ke sekolah di London selama satu bulan.

Raka cs baru mendengar keikutsertaan Aurel cs setelah dua hari keberangkatan mereka ke London. Dan saat mendengarnya Raka cs pun merasa bahwa ada yang hilang di hidup mereka. 

       “Eh guys, kalian ngrasain juga gak??” tanya Vito kepada teman-temannya.

“Ngrasain apaan??” yang di tanya balik oleh Max.

“Itu, gue kok ngrasa kalo ada yang kurang gitu, waktu Aurel cs gak ada disini, kalian juga gak” tanyanya lagi.

“Sama gue juga nih” jawab John.

“Iya, rasanya sepi banget gak ada mereka biasanya kan kita selalu gangguin mereka berlima” ucap Raka.

“Tapi kalo dipikir-pikir kok gue kayak ada something gitu ya sama Rindu,” karena ucapan John yang merasa ada perasaan terhadap Rindu, mereka pun juga mulai memikirkan kembali perasaannya masing-masing. Dan setelah lama berpikir akhirnya perasaan yang dulunya selalu mereka sangkal, mereka akui juga.

Raka cs  pun memutuskan untuk mengutarakan isi hati mereka setelah Aurel cs kembali dari pertukaran pelajarnya diluar negeri. Namun sebelum bisa mereka ungkapkan tersiar berita di televisi apabila pesawat yang ditumpangi oleh Aurel cs mengalami kecelakaan dan jatuh ke laut. 

Raka dan teman-temannya pun hanya bisa menangis dan menyesali diri mereka sendiri, kenapa mereka harus terlambat untuk menyadari perasaan yang ada dalam hati mereka. Andai sejak awal mereka tahu dan tidak menyangkalnya, mungkin mereka masih bisa menikmati waktu bersama sebagai sepasang kekasih bukan musuh yang selalu menyulut emosi mereka.

Sembilan puluh sembilan hari mereka hiasi dengan pertengkaran namun hal itu juga merupakan sebuah kenangan yang akan tersimpan dihati mereka, selamanya.

END

Nama Author: Fatma Nur Fatimah

Instagram: Fatmafatimah0602

Facebook: Fatma Nurf

Rate cerita ini yuk Kak!

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

99 Days With You

99 Days With You

Cerpen by Fatma Nur Fatimah

        Disebuah kantin sekolah terdapat lima siswa yang sedang memakan makanan mereka yang memang sudah menjadi kebiasaan mereka untuk sarapan di sekolah setiap hari.

       "Guys, denger-denger nanti ada anak baru loh di kelas kita" ucap John si raja gosip.

       "Terus, emangnya kenapa??" tanya Mark dengan malas.

       "Kita kerjain yuk nanti, itung-itung salam perkenalan dari kita-kita" jawab John dengan senyum jailnya.

      "Setuju gue" kata Max dengan semangatnya.

       Mark, Raka dan Vito pun hanya diam melihat mereka berdua yang mulai merencanakan apa yang harus nanti mereka lakukan untuk mengerjai murid baru itu.

       Mereka berlima pun akhirnya pergi kekelas setelah bel masuk berbunyi, saat diperjalanan Raka tak sengaja menabrak seorang cewek.

       "Aduh!!! Woy kalo jalan liat-liat dong punya mata gak sih!? dasar!" omel cewek yang ditabraknya yang dibantu oleh empat cewek lainnya.

     "Udah ngomelnya?" tanya Raka datar.

     "Loe ya udah salah gak minta maaf lagi!!!" marah salah satu teman cewek itu.

     Tanpa menanggapi ucapan cewek itu Raka cs berlalu begitu saja membuat cewek yang ditabraknya marah dan berteriak.

     "Aaaa omg hello!!!, emang ya tuh cowok nyebelin. Gue sumpahin gak dapet jodoh deh. Siapa coba yang mau sama cowok belagu kayak dia," omel cewek itu.

     "Ya udah sih Rel gak usah diperpanjang lagi," ucap salah satu teman cewek yang dipanggil Rel alias Aurel. Sedangkan keempat temannya yang mendengarkan itu melotot karena seakan dia membela Raka.

     "Kok lo bela dia sih Ngel. Kan dia yang salah," ucap Sisi membela Aurel dan diangguki oleh ketiga temannya.

       "Kan niat gue cuma nenangin Aurel biar nggak marah-marah terus bukan untuk bela tuh cowok" ucap angel mengutarakan maksudnya.

"Oh gitu bilang dong daritadi, kan kita nggak jadi salah paham,"ucap Zefana, salah satu cewek yang tadi melotot sama Sisi, Rindu, dan Aurel.

"Udah ah lebih baik kita ke kelas!" ajak Rindu diangguki semua teman temannya.

Mereka berlima pun segera ke kelas yang telah diberitahukan oleh kepala sekolah sebelum insiden itu terjadi.

Sesampainya mereka di kelas, mereka segera mengetuk pintu membuat aktivitas belajar terhenti.

"Assalamu'alaikum," ucap mereka bersamaan.

"Waalaikumsalam," jawab guru yang sedang mengajar dikelas itu. "Oh kalian murid baru itu ya??" tanya guru itu yang bernama bu Sari saat sudah membukakan pintu kelas.

"Iya bu," jawab Aurel mewakili teman-temannya.

"Ya sudah silahkan masuk!!" ucap bu Sari dan berjalan memasuki kelas diikuti Aurel cs.

"Anak-anak kita akan kedatangan lima siswi baru, silahkan perkenalkan diri kalian!" ucap bu Sari.

Saat kelima cewek itu masuk semua cowok yang ada dikelas itu terpesona akan kecantikan mereka kecuali untuk Raka cs mereka sedang sibuk sendiri dengan hp mereka.

"Hai, perkenalkan namaku Aurel Anastasya, saya pindahan dari Bandung," ucap Aurel ramah.

"Hai perkenalkan namaku Sisi Maharani, saya pindahan dari Bandung" ucap Sisi dan dilanjutkan yang lain.

"Baiklah, Aurel kamu duduk disamping Raka, Sisi kamu disamping Max, Rindu disamping John, Angel disamping Mark, dan Zefana disamping Vito," ucap bu Sari sambil menunjuk bangku yang kosong disamping cowok-cowok yang tadi ditemuinya.

Mereka pun duduk dibangku yang sudah diberitahu bu sari.

Waktu istirahat pun tiba semua murid segera keluar dari kelas untuk pergi ke kantin ataupun ke perpustakaan. Dan di kelas tinggallah sepuluh murid yang masih berdiam diri yaitu Aurel cs dan Raka cs.

"Guys, ke kantin yuk!" ajak sisi.

"Yuk," ucap aurel cs minus sisi.

"Guys, ngantin yuk!" ajak John yang tak ditanggapi oleh keempat temannya  yang malahan berlalu meninggalkannya sendiri. 

"Woy!!! yang ngajak gue kenapa malah gue yang ditinggal, dasar!!!" teriak John yang kesal karena telah ditinggal.

"Berisik lo kayak cewek," ucap Raka yang mulai kesal karna sedari tadi John tak henti-hentinya menggerutu.

"Iye-iye ini gue diem. Dasar muka tembok" gumam John.

"Gue denger ya," ucap Raka yang membuat vino gelagapan karna mendengar apa yang tadi diucapkannya.

Sesampainya di kantin ternyata Aurel cs sudah berada disana dan sedang duduk ditempat yang biasa ditempati oleh Raka cs. Kedatangan mereka membuat suasana kantin histeris karna bisa melihat idola mereka dari dekat.

"Hei lo berlima, pindah gih!!!" usir Max yang melihat tempat mereka diduduki oleh Aurel cs.

        "Dih siapa lo berani ngusir kita???" ucap Rindu yang merasa tak terima.

"Lo emangnya nggak tau kita ini siapa??" tanya Vito angkuh.

"Emang kalian siapa??" ucap sisi dengan nada menantang.

"Kita ini most wanted di sekolah ini, dan siapapun harus takluk sama kita termasuk kalian berlima!!!" ucap John dengan sombongnya.

"Cih kita takluk sama lo?! Mimpi loe!! Kalo mimpi jangan ketinggian ntar jatuh gak ada yang bantuin," ucap Aurel yang sudah muak dengan ocehan mereka.

"Heh lo itu murid baru udah songong ya" ucap Raka.

"Kenapa kalo kita murid baru? walaupun kita murid baru tapi kita nggak sudi buat takluk sama lo semua!!!" sentak Aurel.

"Ok, gue bakal buat lo semua yang ada disini takluk sama kita dan ngemis cinta dari kita. Inget itu!!" ucap Raka.

"Gak bakal itu terjadi," ucap Aurel.

"Kita liat aja nanti! ayo guys kita pergi gak nafsu gue makan disini!!" ucap Raka sambil berlalu diikuti teman-temannya yang lain.

"Dasar ya tuh orang nyebelin banget sumpah," omel Aurel.

"Udah, lebih baik kita ke kelas jam istirahat mau habis nih!" ajak Angel yang diangguki oleh keempat temannya dan pergi ke kelas.

        Sejak saat itu pertengkaran selalu menghiasi hari mereka bersepuluh tanpa ada yang mau mengalah. Dan ini sudah hari ke-99 mereka lalui bersama walau hanya diisi dengan pertengkaran disetiap detiknya. Dikarenakan kepintaran dan kecerdasannya Aurel cs diikutsertakan menjadi murid pertukaran pelajar ke sekolah di London selama satu bulan.

Raka cs baru mendengar keikutsertaan Aurel cs setelah dua hari keberangkatan mereka ke London. Dan saat mendengarnya Raka cs pun merasa bahwa ada yang hilang di hidup mereka. 

       "Eh guys, kalian ngrasain juga gak??" tanya Vito kepada teman-temannya.

"Ngrasain apaan??" yang di tanya balik oleh Max.

"Itu, gue kok ngrasa kalo ada yang kurang gitu, waktu Aurel cs gak ada disini, kalian juga gak" tanyanya lagi.

"Sama gue juga nih" jawab John.

"Iya, rasanya sepi banget gak ada mereka biasanya kan kita selalu gangguin mereka berlima" ucap Raka.

"Tapi kalo dipikir-pikir kok gue kayak ada something gitu ya sama Rindu," karena ucapan John yang merasa ada perasaan terhadap Rindu, mereka pun juga mulai memikirkan kembali perasaannya masing-masing. Dan setelah lama berpikir akhirnya perasaan yang dulunya selalu mereka sangkal, mereka akui juga.

Raka cs  pun memutuskan untuk mengutarakan isi hati mereka setelah Aurel cs kembali dari pertukaran pelajarnya diluar negeri. Namun sebelum bisa mereka ungkapkan tersiar berita di televisi apabila pesawat yang ditumpangi oleh Aurel cs mengalami kecelakaan dan jatuh ke laut. 

Raka dan teman-temannya pun hanya bisa menangis dan menyesali diri mereka sendiri, kenapa mereka harus terlambat untuk menyadari perasaan yang ada dalam hati mereka. Andai sejak awal mereka tahu dan tidak menyangkalnya, mungkin mereka masih bisa menikmati waktu bersama sebagai sepasang kekasih bukan musuh yang selalu menyulut emosi mereka.

Sembilan puluh sembilan hari mereka hiasi dengan pertengkaran namun hal itu juga merupakan sebuah kenangan yang akan tersimpan dihati mereka, selamanya.

END

Nama Author: Fatma Nur Fatimah Instagram: Fatmafatimah0602
Facebook: Fatma Nurf

Comment

  1. Tini says:

    Ceritanya menarik banget

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Plugin Kapsule Corp

Options

not work with dark mode
Reset
Part of PT. King Alin Jaya