Cerpen by Karlina
Diriku terkadang bertanya, apa cinta yang kumiliki saat ini adalah nyata.? Aku pernah disakiti oleh sosok Dia, sosok yang pernah ku percayai namun akhirnya mengingkari janji manisnya. Bayanganku terus tertuju pada Azri dan tak pernah lepas dari bayangan sosoknya. Tetapi aku sudah mempunyai orang yang aku cintai saat ini, Namanya Arif dan aku sangat mencintainya. Dia mengajarkanku bagaimana cara mencintai dengan tulus dan tak mengkhianati arti Cinta yang sesungguhnya, Dia memberi semua yang tak pernah aku dapatkan sebelumnya, Dia sangat romantis padaku, dan juga Humoris. Sampai aku tak tau bagaimana cara meninggalkannya. Ah.. lagi-lagi aku berangan tentangnya, aku menatap ke langit senja di kota itu, menikmati indahnya pemandangan sore.
“Hayo, lagi mikirin siapa?” Arif datang mengagetkanku dari belakang arahku
“Ah, engga aku Cuma bertanya pada diriku, apa aku pantas mendapatkan orang sebaik kamu?” Pandanganku masih lurus kedepan dengan masih melihat senja, dan seketika Arif pun ikut memandanginya
“Lantas kenapa kamu berfikir seperti itu.? Aku mencintamu tanpa syarat dan aku mencintaimu karna aku baru tau rasanya dicintai dan mencintai seperti apa, dan itu sangat membuatku bahagia setiap harinya. Aku memang tidak pernah dicintai oleh seseorang sejak dulu, dan aku baru bisa merasakan cinta ketika aku bersama kamu. Dan aku gak mau pergi meninggalkan kamu.” Jawabnya membuat aku menatap lekat dimatanya memang tak ada yang Dia sembunyikan dan semuanya tulus yang aku rasakan.
“Tuhan begitu baik padaku, sehingga aku bisa di pertemukan oleh sosok seseorang seperti kamu.” Air mataku seakan tak kuat membendung rasanya, tangis bahagiaku pecah dan dia memelukku dengan sangat hangat
Kami berpelukan begitu erat hingga tak ingin ku lepaskan. Aku tak bisa memberi tahu bagaimana perasaanku saat itu karna aku sangat bahagia memilikinya, kami mempunyai kesamaan dalam hobi dan menyanyi, Dia sangat indah ku pandang alisnya yang tebal memperindah mata lentik nya yang bersinar ketika Dia melihatku. Kenapa kau sangat indah sayang sampai aku iri dengan semua yang kamu miliki.
“Kau masih ingin terus memelukku?” Perkatannya membuat lamunanku pudar seketika. Dia tertawa kecil hingga membuatku membalas senyum manisnya dan aku melepaskan pelukannku
“Aku mencintaimu dan akan selalu mencintamu.” Jawabku membuatnya tersenyum kembali padaku
“Aku juga akan selalu mencintamu sayang.”
Lagi-lagi aku menatap senja yang hampir di telan malam lamunanku kembali berangan aku memikirkan sosok yang dahulu bersamaku. Apa Dia sudah bahagia dengan seseorang atau justru sebaliknya. Aku tak pernah tau kabarnya semenjak aku sudah bersama arif dan aku pun tak pernah peduli bagaimana Dia sekarang. Dia pernah berkata padaku bahwa Dia masih begitu amat mencintaku, tetapi kesempatan yang kumiliki habis karena Dia berpaling dari Cintaku. Kau pasti pernah merasakan rasanya dihianati hingga dadamu sangat sesak dan menggebu, nafasmu tidak akan beraturan sampai perutmu nyeri di bagian ulu hati. Tangisanku tentangnya membuat aku berfikir apa aku harus memberinya kesempatan sedangkan ada orang yang begitu setia dengan menungguku, membawa cintanya yang begitu tulus untukku, dan selalu menggap aku orang yang paling penting dalam hidupnya. dan aku memilih Arif sebagai cintaku saat ini dan masa depanku nanti.
“Sayang kamu kenapa?” Tanyanya membuatku membuyarkan lamunanku saat itu
“Aku sangat bahagia memilikimu.” Aku tersenyum ke arahnya dan Dia membalas senyumanku.
“Ayo kita pergi.” Dia menarik tanganku untuk segera meninggalkan tempat itu
“Kita mau kemana.?” Tayaku yang begitu terheran-heran karna aku tak tau kita mau kemana sedangkan rumahku tak jauh dari tempat ini.
“Aku akan memberimu sebuah kejutan yang sangat Spesial, aku ingin mengajakmu ke toko emas. Kita akan mengukur cincinmu disana.” Pernyataannya membuatku gugup seribu bahasa menghentakkan relung yang ada di jiwaku oh Tuhan apakah aku akan dilamar. Dadaku berdegup sangat kencang, kakiku mengentikan langkahku saat ini dan lagi aku meneteskan air mataku. Dia menghapus Air mataku dengan sangat lembut dan tersenym kembali. “Aku akan segera menikahimu Lina.” Sambungnya.
“Terimakasih sayang.” Dia memegang kedua tanganku dan mengecup keningku, dan melanjutkan perjalanan kami.
Aku memang tak bisa menebak takdir apa yang Tuhan rencanakan. Namun aku bersyukur bisa mengenalnya, dan MEMILIKINYA.
Nama : karlina
Ig : karlina_nha18
Asal : Bekasi
Semangat terus jangan pernah menyerah harus terus semangat
Nice lin, semangat teruuusssss
Good lin, keep going!!