Sejak saat itu, aku tak ingin lebih larut dalam kesedihan. Aku memutuskan untuk pindah ke luar negeri, Aku berusaha keras untuk sepenuhnya melupakan Tina.
Entah sudah berapa orang yang pernah hampir benar-benar masuk ke dalam kehidupanku, tapi tetap saja tidak ada yang bisa membuatku sepenuhnya melupakan Tina. Tapi yang membuatku bersyukur adalah, perlahan tapi pasti aku mulai bisa mengikhlaskan kepergian Tina dari hidupku.
kehidupanku mulai tertata kembali, aku mulai memfokuskan diri pada kehidupanku.
Dan untuk urusan percintaan, sebenarnya aku tidak benar-benar meninggalkannya. Maksudku, untuk menutupi rasa sepiku, aku tetap dekat dengan beberapa orang, hanya untuk sekedar mengisi hari-hari sepiku.
Akan tetapi, tetap saja tidak bisa membuatku kembali merasakan cinta seperti yang aku rasakan untuk Tina.
Saat itu aku berpikir, Mungkin aku akan selamanya seperti itu. Hanya bermain-main dengan orang lain, seolah bahagia ada yang menemani, tapi tak bisa menutupi rasa sedihku akan hilangnya rasa cinta dalam hati.
Orang-orang bilang, perasaan paling bahagia adalah saat merasakan rasanya dicintai. Tetapi bagiku lain, perasaan paling indah adalah saat bisa mencintai orang lain. Karena setelah rasa cintaku untuk diriku sendiri terpenuhi, ada orang lain yang bisa aku cintai itu menunjukkan bahwa orang tersebut berhasil membawakan Anugerah dalam hidupku, dan tentu saja orang tersebut datang membawa nilai kehidupan yang baiknya tak bisa diucapkan dengan kata-kata.
Setelah ratusan renungan malam berlalu, tiba-tiba seseorang datang ke dalam hidupku.
Masih teringat jelas di dalam ingatanku, suatu malam saat aku sedang begitu lelah dengan pekerjaanku yang menumpuk, seseorang tiba-tiba menghubungiku Instagram.
“Bagi nomor WhatsApp lu dong, pengen telepon sambil nungguin jam jam pulang kerja.”
Orang itu tak lain adalah Riana. Ya, Riana dulu yang pernah dekat dengan tina. Hahaha Aku tak berpikir panjang pada saat itu, aku sudah selesai bekerja, tapi rasa lelah ku tak membuatku mengantuk juga. Aku langsung memberikan nomor WhatsApp ku kepada-nya.
Pada saat itu, aku mengetahui kalau Riana sedang bekerja di luar negeri juga. Telepon pertama, yang awalnya diperkirakan hanya akan berlangsung hanya beberapa menit saja, berakhir dengan obrolan panjang selama empat jam.
Terus terang saja, pada saat aku menulis bagian ini aku tak bisa berhenti tersenyum dan sesekali tertawa sendiri. Bagaimana tidak, karena kejadian ini memang benar-benar sangat lucu bagiku. Aku yang berpikir tidak mungkin bisa jatuh cinta lagi, tapi ternyata bisa hanya dengan mendengar suaranya yang sangat sexy, cara penyampaian kata-katanya yang sangat menarik, dan tentu saja dengan pesonanya yang sangat manis, cantik dan cool di waktu yang sama. Lalu bagian terlucu adalah, Riana ini adalah salah satu orang yang menyebabkan hubunganku dengan Tina retak dulu. Iya salah satu, karena memang ada beberapa orang yang dekat dengan tina pada saat itu. kalau diingat-ingat kembali, Tina memang sangat bajingan. Tapi aku tetap berterima kasih, karena tanpa kehadiran yang di hidupku, mungkin kita selanjutnya yang akan aku ceritakan tidak akan pernah terjadi.
Pada waktu itu, terbentang jarak sekitar 4000 kilometer jauhnya di antara aku dan Riana. Tapi entah kenapa, belum pernah bertemu secara langsung, ini selama ini aku hanya sering melihat kehidupannya dari postingannya saja di Instagram, tapi Riana sudah berhasil merebut hatiku.
Sampai pada akhirnya, suatu hari Riana kembali ke tanah air, untuk pertama kalinya kami bertemu secara langsung. Perasaan yang selama ini aku pikir hanya perasaan senang saa karena ada seseorang yang mengisi hidupku, ternyata perasaan itu adalah perasaan cinta. Aku sampai tak bisa berkata-kata saat pertama kali bertemu dengannya, karena pada saat itu juga aku yakin perasaan cintaku kepada Riana. Dan yang paling membuatku merasa sangat bahagia adalah, Riana memiliki perasaan yang sama juga untukku.
Berselang beberapa waktu, aku dan Riana meresmikan hubungan kami berdua. Walaupun Setelah itu kami harus menjalani hubungan jarak jauh, tapi aku sama sekali tidak merasa keberatan. Karena jarak sangat tidak berarti apabila kita menunggu seseorang yang tepat.
Akhirnya, setelah sekian lama, aku bisa merasakan kembali rasa cinta dalam hatiku. Sosok Riana yang tak pernah terbayangkan akan hadir di hidupku. Seseorang yang tidak hanya mengisi kehidupan percintaanku tapi senantiasa mengisi kehidupanku sepenuhnya. Mungkin ini yang dikatakan cinta sejati, untuk pertama kalinya aku merasakan cinta yang membuatku merasa sangat hidup.
END