Cinta Satu Malam Eps 5

0
(0)

Dilla tak ambil pusing saat melihat Kenzo, pria yang tidur bersama beberapa hari yang lalu sedang berpelukan dengan seorang wanita. Baginya, malam itu ya malam itu saja. Tidak perlu diambil hati karena mereka memang tidak menggunakan hati dan perasaan. Lain halnya dengan Kenzo pada saat ini. Ia tak menyangka, Vera mantan pacarnya tiba-tiba datang, berkeluh kesah menceritakan perlakuan suaminya yang kasar. Kenzo juga merasa sangat bodoh kenapa mau saja dipeluk Vera, jelas-jelas hari ini kemungkinan besar Dilla akan datang ke kantornya. Di saat yang sama, Kenzo juga merasa sangat kesal pada Hendra, kenapa tidak memberitahu dirinya kalau yang datang presentasi hari ini adalah Dilla sendiri.

Kenzo yang mulai kesal, langsung mendorong Vera pergi, “Maaf Ver, aku sibuk. Tolong jangan hubungi aku lagi, aku udah punya pacar. Gak enak kalau dia lihat kita pelukan kayak gini.”

Kenzo langsung pergi menyusul Dilla setelah mendorong Vera. Langkah kaki Kenzo yang lebar membuat Vera tak bisa menyusul kepergian Kenzo.

Dilla langsung masuk ke dalam ruangan konferensi. Dilla memainkan ponselnya sembari menunggu meeting dimulai. Tak lama kemudian, Kenzo datang menghampiri Dilla.

Dengan napas yang terengah-engah, Kenzo menyapa Dilla, “Hallo Dilla! Masih ingat saya?”

Dilla langsung berpura-pura seolah tidak mengingatnya, “Hmm.. Di mana ya? Rasanya pernah ketemu, tapi di mana ya..”

Kenzo tahu, Dilla sedang berpura-pura tidak mengenal dirinya.

“Hotel Ark.” ucap Kenzo lalu pergi ke tempat duduknya.

Dilla terkejut saat melihat Kenzo menempati tempat duduk CEO! Apakah orang yang tidur bersamanya beberapa waktu lalu ada seorang CEO? Tapi.. Dilla jelas-jelas tahu Kenzo bekerja sebagai tim IT di sebuah perusahaan ternama di kota ini. Namun, ia tak menyangka, Kenzo juga merupakan seorang CEO di perusahaan lain yang tak kalah hebatnya juga.

Kenzo di tempat duduknya langsung tersenyum saat melihat ekspresi Dilla yang terkejut. Kenzo juga tahu, Dilla hanya mengetahui identitas dirinya sebagai seorang IT di sebuah perusahaan ternama di kota ini.

Lain di pikiran Kenzo, lain lagi di pikiran Dilla. Setelah Dilla mengetahui identitas dirinya, Kenzo berpikir bahwa Dilla mungkin akan mulai menaruh hati pada dirinya. Namun, kenyataan malah berbanding terbalik. Dilla yang sudah mengetahui Kenzo adalah seorang CEO langsung bertekad untuk tidak berhubungan dengan Kenzo lagi. Dalam benaknya, seorang CEO pasti senang memainkan hati perempuan. Buktinya saja, di kantor yang merupakan tempat umum saja dia sampai berani berpelukan mesra. Tak tahu malu, pikir Dilla.

Pertemuan pun dimulai. pertemuan diawali dengan pembukaan pidato oleh Kenzo. Namun, semua hadirin yang kebanyakan merupakan petinggi perusahaan, merasa heran dengan bos mereka. Kenzo memiliki kemampuan berbicara di hadapan umum yang hebat, ia bisa membuat semua orang memperhatikannya hanya dengan cara penyampaian dan sorot matanya yang hebat. Kali ini berbeda, sorot mata Kenzo seolah hanya tertuju pada satu orang. Dan satu orang itu adalah perwakilan dari PT. Awnov. Sekilas pun, para petinggi perusahaan ini bisa melihat kalau kerja sama ini bukan murni ingin bekerja sama, melainkan karena masalah percintaan bos mereka.

Dilla yang bisa merasakan tatapan Kenzo terus mengarah pada dirinya, mulai merasa risih juga. Karena semua orang yang memerhatikan pandangan Kenzo, langsung menatap ke arah dirinya juga untuk mengetahui siapa yang sedari tadi terus-menerus ditatap oleh Kenzo.

Sepuluh menit yang sangat canggung ini akhirnya berlalu. Sekarang, giliran Dilla maju untuk melakukan presentasi.

Selama presentasi berlangsung, rasa kagum Kenzo terus bertambah juga pada Dilla. Dilla, tak hanya berparas cantik, tapi memiliki kemampuan yang hebat juga. Cantik, pintar, mandiri, laki-laki mana yang bisa tak terpikat padanya?

Setelah pertemuan hari ini selesai, Kenzo tak buru-buru pergi meninggalkan kantor. Ia mencoba untuk mengajak Dilla ke kantornya terlebih dahulu.

“Dilla, jangan dulu pulang. Bisa datang ke kantor saya dulu? Ada yang perlu saya bicarakan.” ucap Kenzo dengan gugup.

Dilla tak banyak berpikir. Toh ini kantor, tak mungkin kalau Kenzo sampai berani melakukan sesuatu pada dirinya.

“Baik, Pak. Saya rapikan dokumen saya dulu.”

Setelah itu, Dilla pergi mengikuti Kenzo. Sesampainya di ruangan kantor Kenzo, Kenzo langsung menanyakan berbagai hal tentang masalah-masalah di perusahaannya. Melihat dan mendengarkan pemaparan masalah yang dikatakan oleh Dilla pada saat ini membuat Kenzo paham. Dilla benar-benar bukan tipikal perempuan yang bisa dibujuk dengan uang. Seperti kata Ardi, ada beberapa tipe perempuan memang seperti kucing. Harus membuat mereka tenang dan percaya terlebih dahulu, jangan terburu-buru, kalau tidak, mungkin hanya akan mendapatkan perlawanan saja.

Bersambung…

Terima kasih sudah membaca novel kami. Untuk menyemangati author agar terus update, jangan lupa share, komen dan klik salah satu iklan di web kami(Hehehe lumayan bisa beli cemilan untuk menemani author nulis XD)

Episode 4Episode 6 

Rate cerita ini yuk Kak!

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

Cinta Satu Malam

Cinta Satu Malam

Status: Completed Author: Artist:

Beberapa orang berpikir, hubungan seks hanya untuk kebutuhan saja. Padahal, tetap saja, banyak atau sedikit, selalu ada cinta yang terlibat di dalamnya.

Banyak orang memiliki pemikiran, pihak laki-laki-lah yang sering menjadi pihak yang jahat dalam suatu hubungan. Padahal, faktanya tak selalu seperti itu. Terkadang, bahkan sering, pihak perempuan-lah yang paling tega berbuat jahat.

Setelah cinta satu malam itu berlalu, mungkin Dilla tidak merasakan apapun. Mungkin... Hanya perasaan puas karena rasa sepinya sudah tertutupi oleh kehadiran Kenzo. Walau hanya semalam saja.

Lain dengan Kenzo. Kenzo yang selalu percaya akan cinta pada pandangan pertama, merasakan perihnya ditinggalkan begitu saja. Setelah ditinggalkan pergi oleh Dilla, Kenzo menangis sendirian di kamar hotel itu. Konon katanya, air mata paling jujur adalah air mata seorang laki-laki.

Kenzo menangisi nasibnya, lagi-lagi harus ditinggalkan oleh orang yang berhasil merebut hatinya. Setelah melajang cukup lama, sekitar 6 tahun lamanya. Kenzo akhirnya bisa membuat hatinya tidak memikirkan mantan kekasihnya, yang tega meninggalkannya demi menikahi selingkuhannya. Kenzo selalu menyalahkan dirinya sendiri, menyalahkan dirinya kenapa tidak bisa berusaha lebih keras untuk membuat mantan kekasihnya lebih mencintainya.

Kenzo menangis sampai tertidur kembali. Tiba-tiba, ia bermimpi ayahnya yang sudah lama meninggal datang menghampirinya, lalu berkata, "Laki-laki tidak boleh cengeng, kejar dia, buktikan kalau kamu sangat berharga, sangat pantas untuk wanita itu miliki. Ayah yakin kamu bisa, kamu kuat, semangat!"

Ayah Kenzo meninggal sejak Kenzo berusia 10 tahun. Meninggal karena serangan jantung saat sedang menonton pertandingan bola, di depan tv, bersama Kenzo. Namun, sampai sekarang, baru kali ini ayah Kenzo datang ke mimpinya. Dalam mimpi itu, Kenzo ingin memeluk ayahnya, namun ia malah terbangun.

Begitu terbangun, Kenzo langsung menghapus air matanya. Dalam hatinya ia bertekad, kali ini, apapun rintangannya, halangannya, ia harus terus berjuang mendapatkan hati Dilla. Kenzo yakin, Dilla bukan orang jahat, ia hanya seorang korban dari jahatnya kesepian...

Comment

  1. Yusni says:

    Pepet terus Kenzo??

    1. A.W says:

      Asyiaapp -Kenzo 😀

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Plugin Kapsule Corp

Options

not work with dark mode
Reset
Part of PT. King Alin Jaya