Cinta Satu Malam Eps 20 (TAMAT)

5
(1)

“Dilla, kamu jaga diri baik-baik ya di sini. Aku mau undur keberangkatan aku jadi minggu depan. Selepas aku pergi …” Kenzo terdiam sejenak.

“Enggak, enggak ada pergi-pergi. Kalau mau pergi ya sama aku, aku udah gak mau bohongin perasaan diriku sendiri lagi. Pokoknya …”

Belum sempat menyelesaikan ucapannya, Kenzo langsung mengecup bibir tipis Dilla.

“Akhirnya, ngaku juga kan kamu punya perasaan yang sama juga buat aku. Hahahaha, lagi pula …”

“Lagi pula apa?” tanya Dilla.

“Aku ke London cuma mau beresin kerjaan aku di sana, bukan mau pindah dan menetap di sana hahaha.” Kenzo tertawa terbahak-bahak.

Dilla tertegun mendengar ucapan Kenzo, “Kenzo! Maksud kamu apa-apaan sih! Pikiran aku udah kacau gak jelas cuma karena mikirin kamu!”

I will pay for this, tunggu aku pemulihan selama seminggu ini, abis itu kita  pergi liburan ya. Kamu suka pantai kan?” tanya Kenzo.

“Gak tau deh, aku kesel banget Kenzo! Kamu jahat kayak gini.” Dilla melepaskan pelukan Kenzo lalu beranjak pergi dari kasur Kenzo.

Kenzo hanya bisa tersenyum manis saat melihat tingkah laku Dilla yang begitu lucu. Dilla berhasil dibuat semakin kesal dengan respons Kenzo seperti itu. Akhirnya, ia melangkahkan kakinya ke arah pintu kamar untuk keluar dari kamar ini. Namun, belum sampai ke pintu itu, Dilla langsung mendengar suara “klik”.

Dilla menoleh ke arah Kenzo, dan Kenzo sedang memegang ponselnya.

“Coba aja keluar, pintunya udah aku kunci,” ujar Kenzo.

“Kenzo!” teriak Dilla.

Sebelum lanjut baca, ayo lik halaman facebook dan subscribe youtube kami agar tidak ketinggalan info update!! ((PLEASE KLIK SALAH SATU IKLANNYA YA KAKAK, SEBAGAI PENGGANTI KOIN, AGAR AWNOVEL BISA TERUS BERKEMBANG, LAFYUU :*))

***

Tak terasa, sudah empat hari berlalu sejak kejadian itu. Hari ini, pekerjaan di kantor Dilla tak begitu banyak. Oleh karena itu, semua pekerjaannya bisa selesai pada siang hari. Karena pekerjaannya sudah selesai, Dilla memutuskan untuk menghubungi Ardi, ia ingin menanyakan perihal kejadian yang menimpa Kenzo pada saat itu.

“Halo Pak Ardi,” sapa Dilla.

“Eh Dilla, sekarang gak usah panggil bapak dong, sama pak Kenzo aja udah panggil nama, masa sama saya masih panggi bapak hehehe,” jawab Dilla.

“Oke deh Ardi, mulai sekarang kita temenan ya hahaha. Oh iya, makan siang bareng yuk? Sekalian pengen ngobrol-ngobrol nih,” ajak Dilla.

“Ayo ayo, pas banget nih baru beres kerjaan. Di Restoran Padang A aja kali ya? Enak tuh posisinya ada di tengah-tengah kantor kita.” Ardi menyarankan.

Dilla langsung setuju dengan saran Ardi. Lima belas menit kemudian, Dilla dan Ardi pun bertemu di restoran tersebut.

Setelah selesai makan, Dilla mulai menanyakan hasil dari penyelidikan yang dilakukan oleh pihak kepolisian mengenai penculikan Kenzo beberapa hari yang lalu.

Ardi menjelaskan, mereka berdua merupakan anak dari komplotan perdagangan manusia, yang beberapa waktu lalu hampir membuat Dilla celaka. Mereka berdua sangat dendam pada Kenzo karena sudah mengusik bisnis haram mereka. Dan Vera, Vera mau saja diperalat hanya karena imbalan uang yang terbilang begitu sedikit. Untuk kasus ini, Vera juga jadi ikut terseret dan kemungkinan besar akan masuk penjara juga.

“Oh gitu ya, jadi semuanya masih menyangkut masalah saya. Aduh, jadi makin gak enak sama Kenzo. Gara-gara saya dia jadi kena banyak masalah kayak gini,” terang Dila.

Pada saat ini, sebuah langkah kaki membuat Dilla dan Ardi sedikit terkejut.

“Bagus ya, kalian berdua ketemu tanpa ngabarin saya.” Kenzo langsung duduk di sebelah Ardi.

Ardi segera berdiri sambil menunduk, “Saya pikir Bapak masih sakit, jadi kami pergi makan siang bersama tanpa ngabarin Bapak.”

“Udah udah sini duduk lagi,” Kenzo tersenyum, lalu melanjutkan, “makasih banyak ya buat kalian berdua. Selalu ada buat saya.”

Kenzo membuka sebotol air mineral, lalu meminumnya, setelah itu ia berkata, “Dilla, gak usah ngerasa gak enak, udah kewajiban aku buat lindungi kamu. Okay?”

***

Hari ini, keadaan Kenzo sudah pulih seutuhnya. Sesuai dengan janjinya, Kenzo ingin mengajak Dilla untuk berlibur di sebuah resort tepi pantai yang terletak tidak begitu jauh dari kota ini.

Setelah selesai check in, Dilla dan Kenzo memutuskan untuk makan siang terlebih dahulu.

Dilla merasa, Kenzo pasti masih sedikit sakit. Bisa dilihat dari wajahnya yang masih begitu pucat pasi. Padahal, sebenarnya Kenzo pucat bukan karena ia masih merasakan sakit dalam tubuhnya, melainkan memang ada sesuatu yang sampai membuatnya seperti ini.

Setelah selesai makan siang, lagu di dalam restoran itu berubah menjadi alunan instrumen musik saxophone. Aneh sekali, tadi masih memutar lagu-lagu biasa, sekarang suasananya seolah berubah menjadi lebih romantis dalam satu detik.

Pada saat ini, Kenzo berdiri dari kursinya, lalu bertekuk lutut di hadapan Dilla.

“Kenzo apa-apaan!” bisik Dilla.

“Dilla, kita udah sama-sama tau karakter masing-masing, kita udah sama-sama dewasa, pacaran bukan hal yang pantas lagi untuk orang-orang dewasa seperti kita. Jadi, will you marry me?”

“Kenzo …” Dilla kembali berbisik.

“Tiada lagi cinta satu malam di antara kita,” bisik Kenzo, lalu kembali membesarkan volume suaranya, “Izinkan aku menemanimu untuk ribuan malam setelah ini. Be my wife, be my forever bestfriend, please. Will you marry me?” ucap Kenzo sekali lagi.

Dilla tak kuasa menahan air matanya. Ia tak peduli dengan sorot mata yang tertuju pada dirinya dari orang-orang di restoran ini.

Dilla menyeka air matanya dan berkata, “Yes, I will, Kenzo, I think I love you.”

Kenzo tersenyum lepas. Dan orang-orang di sekitar mereka langsung bertepuk tangan saat melihat suasana yang romantis ini.

Suasana haru belum selesai sampai di sini. Ayah Dilla, Lastri dan Karin tiba-tiba menghampiri Dilla.

“Selamat ya.”

Satu per satu ucapan selamat berdatangan ditujukan untuk Dilla dan Kenzo.

“Kenapa, kenapa kalian bisa ada di sini?” tanya Dilla gugup.

Kenzo tersenyum manis, dan berkata, “Semuanya sudah aku atur serapi mungkin. Only for you.”

TAMAT

Rate cerita ini yuk Kak!

Click on a star to rate it!

Average rating 5 / 5. Vote count: 1

No votes so far! Be the first to rate this post.

Cinta Satu Malam

Cinta Satu Malam

Status: Completed Author: Artist:

Beberapa orang berpikir, hubungan seks hanya untuk kebutuhan saja. Padahal, tetap saja, banyak atau sedikit, selalu ada cinta yang terlibat di dalamnya.

Banyak orang memiliki pemikiran, pihak laki-laki-lah yang sering menjadi pihak yang jahat dalam suatu hubungan. Padahal, faktanya tak selalu seperti itu. Terkadang, bahkan sering, pihak perempuan-lah yang paling tega berbuat jahat.

Setelah cinta satu malam itu berlalu, mungkin Dilla tidak merasakan apapun. Mungkin... Hanya perasaan puas karena rasa sepinya sudah tertutupi oleh kehadiran Kenzo. Walau hanya semalam saja.

Lain dengan Kenzo. Kenzo yang selalu percaya akan cinta pada pandangan pertama, merasakan perihnya ditinggalkan begitu saja. Setelah ditinggalkan pergi oleh Dilla, Kenzo menangis sendirian di kamar hotel itu. Konon katanya, air mata paling jujur adalah air mata seorang laki-laki.

Kenzo menangisi nasibnya, lagi-lagi harus ditinggalkan oleh orang yang berhasil merebut hatinya. Setelah melajang cukup lama, sekitar 6 tahun lamanya. Kenzo akhirnya bisa membuat hatinya tidak memikirkan mantan kekasihnya, yang tega meninggalkannya demi menikahi selingkuhannya. Kenzo selalu menyalahkan dirinya sendiri, menyalahkan dirinya kenapa tidak bisa berusaha lebih keras untuk membuat mantan kekasihnya lebih mencintainya.

Kenzo menangis sampai tertidur kembali. Tiba-tiba, ia bermimpi ayahnya yang sudah lama meninggal datang menghampirinya, lalu berkata, "Laki-laki tidak boleh cengeng, kejar dia, buktikan kalau kamu sangat berharga, sangat pantas untuk wanita itu miliki. Ayah yakin kamu bisa, kamu kuat, semangat!"

Ayah Kenzo meninggal sejak Kenzo berusia 10 tahun. Meninggal karena serangan jantung saat sedang menonton pertandingan bola, di depan tv, bersama Kenzo. Namun, sampai sekarang, baru kali ini ayah Kenzo datang ke mimpinya. Dalam mimpi itu, Kenzo ingin memeluk ayahnya, namun ia malah terbangun.

Begitu terbangun, Kenzo langsung menghapus air matanya. Dalam hatinya ia bertekad, kali ini, apapun rintangannya, halangannya, ia harus terus berjuang mendapatkan hati Dilla. Kenzo yakin, Dilla bukan orang jahat, ia hanya seorang korban dari jahatnya kesepian...

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Plugin Kapsule Corp

Options

not work with dark mode
Reset
Part of PT. King Alin Jaya