My Teacher Is My Crush (Girls love)

0
(0)
Cerpen By Minno
Sebelum baca, ayo like halaman facebook dan subscribe youtube kami agar tidak ketinggalan info update!!

Akhirnya, liburan semester pun tiba! Chika yang sudah lama mendambakan liburan akhirnya bisa benar-benar berlibur, lepas dari penatnya perkuliahan. Walaupun liburannya tidak lama, hanya sekitar dua minggu saja, namun Chika benar-benar bertekad untuk pergi ke suatu tempat yang bisa membuat dirinya merasa lebih rileks.

Hari terakhir perkuliahan di semester ini pun tiba, Chika dengan penuh antusias bertanya pada kedua sahabatnya, Angel dan Sisca.

“Guys! Thailand yuk? Atau Bali!”

Angel dan Sisca memang berasal dari luar kota, jadi, tak semudah Chika jika ingin bepergian jauh.

“Aku harus balik, kangen ortu lah mana sempat liburan hahaha.” Ucap Angel.

“Bener banget! Aku udah pesen tiket pesawat pulang buat besok. Gimana kalau kamu aja yang ikut sama kita?” Tanya Sisca.

Kota tempat tinggal Sisca dan Angel memang berdekatan, jadi mereka selalu pulang kampung bersama.

“Bosen banget, tiap libur semester ikut pulang ke rumah kalian huh.”

***

Akhirnya, Chika pun memutuskan untuk berlibur sendirian. Chika memutuskan untuk pergi ke Bangkok.

Chika memesan tiket pesawat untuk penerbangan lusa, dan memesan hotel selama satu minggu. Chika memang sudah terbiasa berlibur sendiri, oleh karena itu, bepergian sendirian bukanlah hal yang sulit lagi bagi dirinya.

Akhirnya, waktu keberangkatannya pun tiba. Walaupun terasa sepi karena sendirian, namun Chika tetap menikmati perjalanannya kali ini

Hari pertama dan kedua, Chika hanya berkeliling di tempat wisata yang tak jauh dari hotelnya. Dan sampai di hari ketiga, Chika mulai merasa bosan.

Chika melakukan panggilan video dengan kedua sahabatnya.

“Sendirian ama mblo hahaha sana cari cowok!” Ucap Angela.

“Cari di mana aduh hahaha kalian sih gak mau nemenin.” Jawab Chika.

Sisca segera berseru, “Main ke club di sana lah, seru tau! Aku juga pernah sendirian main ke sana.”

Seolah mendapat ilham, Chika segera mematikan telepon itu, “Okay, aku gak mau buang-buang waktu. Kalian lanjut ngobrol ya. Mau menjajal night life sini haha. Dadah!”

Chika pun datang ke sebuah club yang sangat terkenal di kota Bangkok.

Setelah memesan minuman, tiba-tiba, bruk!

Seorang perempuan yang sudah agak mabuk tiba-tiba menabrak Chika, dan menumpahkan red winenya ke pakaian Chika.

“Aduh! Sorry sorry, I am so drunk, I can’t.”

Untungnya minuman yang tertumpah ke pakaian Chika tidak begitu banyak. Chika langsung berkata, “Mbak orang Indonesia juga ya? Iya gak apa-apa, you okay Mbak?”

Perempuan itu langsung memeluk erat Chika, dan … Muntah!

Untungnya tidak muntah di pakaian Chika. Untungnya juga, suasana hati Chika sedang baik, jadi ia tidak begitu terganggu dengan kehadiran perempuan ini.

Setelah minuman datang, Chika segera menikmati minuman itu, sambil memandangi perempuan yang sudah sangat mabuk itu.

Waktu sudah mulai tengah malam, Chika bertanya, “Mbak, Mbak sama siapa ke sini?”

“Saya sendiri, tolong antar saya ke hotel saya boleh? Nanti ada ongkosnya kok.”

Melihat pakaiannya yang begitu rapi, tidak terlihat rupa seorang penjahat, Chika pun berkata, “Gak perlu ongkos-ongkos, saya antar sekarang.”

“Hotel Internasional 1 ya.” Ucapnya.

Chika terkejut, “Oh, sama dong sama saya.”

***

Sesampainya di kamar hotel perempuan itu, Chika segera menidurkannya lalu kembali ke kamarnya.

Keesokan harinya, Chika kembali bertemu dengan perempuan itu.

“Kamu, yang kemarin malam antar saya pulang ya?” Tanyanya.

Chika tersenyum, “Iya, kenalin saya Chika Mbak.”

“Jangan panggil saya Mbak, panggil aja Dera.”

“Okay, Dera, mau kemana nih?” Tanya Chika.

“Mau cari makan aja, laper banget dari kemarin sore belum makan nasi.”

“Wah kalau gitu kita barengan aja, aku juga mau cari makan nih.”

Akhirnya, liburan Chika tak begitu hambar lagi. Ada seseorang yang menemaninya.

Keesokan malamnya, mereka mengunjungi sebuah pasar malam. Aneh, menggelikan dan terasa lucu juga, ada seorang pria paruh baya menawarkan kalung keberuntungan. Pria itu menggunakan bahasa Inggris yang terbata-bata, kurang lebih, “Ayo dibeli kalungnya. Pasangan seperti kalian pasti akan langgeng terus!”

Sebenarnya tidak aneh juga, rupa Dera walaupun berambut sebahu alias tidak cepak, namun tetap terlihat kedominasiannya. Saat Chika ingin menolaknya, Dera tiba-tiba membeli kalung itu.

Malam itu, adalah malam terakhir Chika di Bangkok, sedangkan Dera, masih ada dua malam lagi karena dia datang lebih lambat dari Chika. Chika main di kamar Dera. Di sela-sela menonton film, Dera bertanya pada Chika, “Kamu datang sendiri karena apa?”

Chika tertawa, “Emang kenapa? Aku udah biasa pergi sendirian. Kalau kamu?”

“Baru ditinggalin pacarku nikah. Iya, dia nikah sama cowok.” Ucap Dera.

Butuh beberapa menit bagi Chika untuk mencerna ucapan Dera.

“Maksudnya? Pacarmu cewek?” Tanya Chika.

Jantung Chika langsung berdetak kencang. Tak disangka, ia lagi-lagi dihadapkan pada hal ini lagi. Chika memang tak begitu tertarik pada laki-laki, ia cenderung menyukai manly girl.

“Can I hug you? I am so sad. Gak perlu takut, aku cuma perlu temen cerita doang kok.” Ucap Dera.

Tanpa sadar, Chika langsung memeluknya dan mencium lehernya.

“Tenang … Rasanya ….” Chika mulai menitikan air mata.

“Chika, you okay?” Tanya Dera.

“Aku pernah suka sama kakak kelas aku, dia boyish tapi tolak aku, terus tanpa alasan benci aku. Sekarang, peluk kamu kayak gini, bener-bener bikin aku tenang. Let me hug you too.”

Malam itu pun berlalu dengan sangat hangat. Sampai hari esok pun tiba, dan Dera berkata, “Kita gak perlu tukar kontak. Aku masih trauma ditinggalin. Kalau ada takdir bertemu lagi, pasti dipertemukan lagi kok.”

Dengan perasaan sedih, Chika pun kembali ke Indonesia. Chika bertekad untuk tak memikirkan hal ini lagi, sudah cukup rasa sakit yang ia rasakan dulu.

Semester baru pun tiba, jurusan Chika kedatangan dosen baru, menggantikan dosen lamanya yang sedang cuti melahirkan.

“Halo, perkenalkan nama saya Dera. Saya akan menjadi dosen baru kalian.”

Chika terkejut, lalu bergumam ‘Jadi, takdir masih berpihak padaku?’

END

Terima kasih sudah membaca novel kami. Untuk menyemangati author agar terus update, jangan lupa share, komen dan klik salah satu iklan di web kami(Hehehe lumayan bisa beli cemilan untuk menemani author nulis XD)  

Rate cerita ini yuk Kak!

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

My Teacher Is My Crush (Girls love)

My Teacher Is My Crush (Girls love)

Cerpen By Minno
Sebelum baca, ayo like halaman facebook dan subscribe youtube kami agar tidak ketinggalan info update!!

Akhirnya, liburan semester pun tiba! Chika yang sudah lama mendambakan liburan akhirnya bisa benar-benar berlibur, lepas dari penatnya perkuliahan. Walaupun liburannya tidak lama, hanya sekitar dua minggu saja, namun Chika benar-benar bertekad untuk pergi ke suatu tempat yang bisa membuat dirinya merasa lebih rileks.

Hari terakhir perkuliahan di semester ini pun tiba, Chika dengan penuh antusias bertanya pada kedua sahabatnya, Angel dan Sisca.

"Guys! Thailand yuk? Atau Bali!"

Angel dan Sisca memang berasal dari luar kota, jadi, tak semudah Chika jika ingin bepergian jauh.

"Aku harus balik, kangen ortu lah mana sempat liburan hahaha." Ucap Angel.

"Bener banget! Aku udah pesen tiket pesawat pulang buat besok. Gimana kalau kamu aja yang ikut sama kita?" Tanya Sisca.

Kota tempat tinggal Sisca dan Angel memang berdekatan, jadi mereka selalu pulang kampung bersama.

"Bosen banget, tiap libur semester ikut pulang ke rumah kalian huh."

***

Akhirnya, Chika pun memutuskan untuk berlibur sendirian. Chika memutuskan untuk pergi ke Bangkok.

Chika memesan tiket pesawat untuk penerbangan lusa, dan memesan hotel selama satu minggu. Chika memang sudah terbiasa berlibur sendiri, oleh karena itu, bepergian sendirian bukanlah hal yang sulit lagi bagi dirinya.

Akhirnya, waktu keberangkatannya pun tiba. Walaupun terasa sepi karena sendirian, namun Chika tetap menikmati perjalanannya kali ini

Hari pertama dan kedua, Chika hanya berkeliling di tempat wisata yang tak jauh dari hotelnya. Dan sampai di hari ketiga, Chika mulai merasa bosan.

Chika melakukan panggilan video dengan kedua sahabatnya.

"Sendirian ama mblo hahaha sana cari cowok!" Ucap Angela.

"Cari di mana aduh hahaha kalian sih gak mau nemenin." Jawab Chika.

Sisca segera berseru, "Main ke club di sana lah, seru tau! Aku juga pernah sendirian main ke sana."

Seolah mendapat ilham, Chika segera mematikan telepon itu, "Okay, aku gak mau buang-buang waktu. Kalian lanjut ngobrol ya. Mau menjajal night life sini haha. Dadah!"

Chika pun datang ke sebuah club yang sangat terkenal di kota Bangkok.

Setelah memesan minuman, tiba-tiba, bruk!

Seorang perempuan yang sudah agak mabuk tiba-tiba menabrak Chika, dan menumpahkan red winenya ke pakaian Chika.

"Aduh! Sorry sorry, I am so drunk, I can't."

Untungnya minuman yang tertumpah ke pakaian Chika tidak begitu banyak. Chika langsung berkata, "Mbak orang Indonesia juga ya? Iya gak apa-apa, you okay Mbak?"

Perempuan itu langsung memeluk erat Chika, dan ... Muntah!

Untungnya tidak muntah di pakaian Chika. Untungnya juga, suasana hati Chika sedang baik, jadi ia tidak begitu terganggu dengan kehadiran perempuan ini.

Setelah minuman datang, Chika segera menikmati minuman itu, sambil memandangi perempuan yang sudah sangat mabuk itu.

Waktu sudah mulai tengah malam, Chika bertanya, "Mbak, Mbak sama siapa ke sini?"

"Saya sendiri, tolong antar saya ke hotel saya boleh? Nanti ada ongkosnya kok."

Melihat pakaiannya yang begitu rapi, tidak terlihat rupa seorang penjahat, Chika pun berkata, "Gak perlu ongkos-ongkos, saya antar sekarang."

"Hotel Internasional 1 ya." Ucapnya.

Chika terkejut, "Oh, sama dong sama saya."

***

Sesampainya di kamar hotel perempuan itu, Chika segera menidurkannya lalu kembali ke kamarnya.

Keesokan harinya, Chika kembali bertemu dengan perempuan itu.

"Kamu, yang kemarin malam antar saya pulang ya?" Tanyanya.

Chika tersenyum, "Iya, kenalin saya Chika Mbak."

"Jangan panggil saya Mbak, panggil aja Dera."

"Okay, Dera, mau kemana nih?" Tanya Chika.

"Mau cari makan aja, laper banget dari kemarin sore belum makan nasi."

"Wah kalau gitu kita barengan aja, aku juga mau cari makan nih."

Akhirnya, liburan Chika tak begitu hambar lagi. Ada seseorang yang menemaninya.

Keesokan malamnya, mereka mengunjungi sebuah pasar malam. Aneh, menggelikan dan terasa lucu juga, ada seorang pria paruh baya menawarkan kalung keberuntungan. Pria itu menggunakan bahasa Inggris yang terbata-bata, kurang lebih, "Ayo dibeli kalungnya. Pasangan seperti kalian pasti akan langgeng terus!"

Sebenarnya tidak aneh juga, rupa Dera walaupun berambut sebahu alias tidak cepak, namun tetap terlihat kedominasiannya. Saat Chika ingin menolaknya, Dera tiba-tiba membeli kalung itu.

Malam itu, adalah malam terakhir Chika di Bangkok, sedangkan Dera, masih ada dua malam lagi karena dia datang lebih lambat dari Chika. Chika main di kamar Dera. Di sela-sela menonton film, Dera bertanya pada Chika, "Kamu datang sendiri karena apa?"

Chika tertawa, "Emang kenapa? Aku udah biasa pergi sendirian. Kalau kamu?"

"Baru ditinggalin pacarku nikah. Iya, dia nikah sama cowok." Ucap Dera.

Butuh beberapa menit bagi Chika untuk mencerna ucapan Dera.

"Maksudnya? Pacarmu cewek?" Tanya Chika.

Jantung Chika langsung berdetak kencang. Tak disangka, ia lagi-lagi dihadapkan pada hal ini lagi. Chika memang tak begitu tertarik pada laki-laki, ia cenderung menyukai manly girl.

"Can I hug you? I am so sad. Gak perlu takut, aku cuma perlu temen cerita doang kok." Ucap Dera.

Tanpa sadar, Chika langsung memeluknya dan mencium lehernya.

"Tenang ... Rasanya ...." Chika mulai menitikan air mata.

"Chika, you okay?" Tanya Dera.

"Aku pernah suka sama kakak kelas aku, dia boyish tapi tolak aku, terus tanpa alasan benci aku. Sekarang, peluk kamu kayak gini, bener-bener bikin aku tenang. Let me hug you too."

Malam itu pun berlalu dengan sangat hangat. Sampai hari esok pun tiba, dan Dera berkata, "Kita gak perlu tukar kontak. Aku masih trauma ditinggalin. Kalau ada takdir bertemu lagi, pasti dipertemukan lagi kok."

Dengan perasaan sedih, Chika pun kembali ke Indonesia. Chika bertekad untuk tak memikirkan hal ini lagi, sudah cukup rasa sakit yang ia rasakan dulu.

Semester baru pun tiba, jurusan Chika kedatangan dosen baru, menggantikan dosen lamanya yang sedang cuti melahirkan.

"Halo, perkenalkan nama saya Dera. Saya akan menjadi dosen baru kalian."

Chika terkejut, lalu bergumam 'Jadi, takdir masih berpihak padaku?'

END

Terima kasih sudah membaca novel kami. Untuk menyemangati author agar terus update, jangan lupa share, komen dan klik salah satu iklan di web kami(Hehehe lumayan bisa beli cemilan untuk menemani author nulis XD)  

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Plugin Kapsule Corp

Options

not work with dark mode
Reset
Part of PT. King Alin Jaya